Waduk Kedung Bendo Mutiara Terpendam di Gunungsari

KASREMAN.NGAWIKAB.GO.ID – Keindahan Waduk Kedung Bendo yang terletak di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi bagaikan mutiara terpendam yang masih memerlukan penanganan sangat serius.

Desa Gunungsari terletak di Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi memiliki luas administrasi 1.076,48 Ha. Desa Gunungsari merupakan desa yang sangat sejuk mengingat suhu rata-rata harian berada diangka 18-25 derajat celcius. Bentang wilayah Desa Gunungsari adalah perbukitan dengan kultur tanah yang subur dengan kedalaman tanah 0,5mm sehingga dapat dikatakan desa Gunungsari adalah desa yang subur.

Sepanjang perjalanan ditunjang akses jalan yang sangat bagus sekitar 10 Km dari Jalan Raya Ngawi- Caruban menuju lokasi di kanan kiri tampak hutan jati dan tanaman jagung menambah daya tarik perjalanan menuju Waduk Kedung Bendo.

Waduk Kedung Bendo menjadi berkah bagi petani sekitarnya. Pasalnya, bendungan yang memiliki luas 144 Hektar itu menjadi tumpuan irigasi ribuan petani saat musim kemarau, dan juga berfungsi sebagai tempat tujuan wisata alam yang menarik dengan potensi alam yang mendukung serta tempat pemancingan bagi yang mempunyai hobby di dunia mancing mania.

Minto Kepala Desa Gunungsari sewaktu dikonfirmasi melalui sambungan telepon menyampaikan, saat ini Waduk Kedung Bendo sebagai salah satu icon wisata di Kecamatan Kasreman sekaligus salah satu sumber pendapatan masyarakat Gunungsari, masih perlu penanganan yang sangat serius.

“Kendala yang kami hadapi saat ini adalah adanya berbagai faktor diantaranya Sumber Daya Manusia (SDM), investor dan integrasi antara Pemerintah Desa dan pihak pengelola Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan solo,” Tutur Minto.

“Sedangkan dengan pihak Perhutani sudah menyerahkan Pengelolaan lahan hutan seluas 41 Ha yang terletak di bagian selatan dan barat waduk untuk menunjang perkembangan pengelolaan wisata Waduk Kedung Bendo,” Lanjut Minto.

Untuk menambah daya tarik wisatawan perlu adanya campur tangan Investor, karena sumber pendapatan Desa yang tertuang dalam APBDes jumlahnya terbatas dan tidak memungkinkan untuk membangun fasilitas umum seperti gasebo-gasebo, rumah makan dan warung-warung dengan kuliner khas yang menarik, tempat parkir yang luas, ruang pertemuan, sarana ibadah, toilet, listrik dan tidak kalah pentingnya jaringan WI -FI.

Dibutuhkan juga sinergitas yang baik antara Pemerintah Desa Gunungsari, DAS Bengawan Solo dan pihak Perhutani yang dituangkan dalam kerjasama MoU.